Joko Tingkir menimba ilmu kurang lebih selama 3 bulan dari Ki Ageng
Banyubiru …. hampir seluruh ilmu dari Ki Ageng Banyubiru telah
diturunkan kepada Joko Tingkir …!!! Joko Tingkir dengan mudah menyerap
seluruh ilmu yang diberikan… dan tidak terbayang kesaktian Joko Tingkir…
karena telah banyak guru-guru yang sakti mandraguna… menurunkan ilmu
kepada nya …!!! Para guru dengan senang hati… menurunkan kepada Joko
Tingkir karena Joko Tingkir lah yang akan menjadi ‘matahari’ di tanah
Jawa … melanjutkan tahta Kerajaan Majapahit …!!!
Setelah
dirasakan cukup menimba ilmu,… Ki Ageng Banyubiru akhirnya berkata
kepada Joko Tingkir … “Anakku, Joko Tingkir… Ku kira sudah cukup
waktunya menuntut ilmu… seluruh ilmu yang ada padaku telah kuturunkan
kepada mu …!!! Sudah waktunya engkau mengabdi ke Demak… menjemput
wahyumu … !!! Untuk engkau ketahui… saat ini Sultan Demak sedang berada
di bukit Prawata … !!! Pergilah engkau ke sana… !!!” Kemudian… Ki Ageng
Banyu biru mengambil segenggam tanah dan memasukkan ke dalam kantong
kain… “Sebelum sampai ke Prawata… engkau akan bertemu seekor kerbau
liar… dan masukkanlah tanah ini ke mulutnya …!!!” begitu pesan Ki Ageng
Banyubiru …
“Kerbau
ini akan mengamuk sejadi-jadinya… siapapun tidak akan sanggup
menghentikan… kecuali hanya engkau seorang… Joko Tingkir …!!! Untuk
mengalahkan kerbau tersebut… cukup mudah… ambil lah tanah tersebut
dari mulutnya… dan hantamkan pukulanmu ke kepalanya… kerbau itu akan
binasa …!!!” demikian pesan Ki Ageng Banyubiru kepada Joko Tingkir …!!!
Kemudian… Ki Ageng Banyubiru juga berpesan… “Joko Tingkir… janganlah
engkau berpisah dengan Mas Manca, Ki Wila dan Ki Wuragil… baik dalam
keadaan susah ataupun senang… !!! Untuk menuju Prawata sebaiknya kalian
menggunakan rakit melalui sungai Dengkeng… !!! Naagh berangkat laaagh
anakku… doaku menyertaimu …!!! demikian akhir pesan dari Ki Agengn
Banyubiru…
Berangkatlaagh
Joko Tingkir bersama ‘three musketer’ Mas Manca, Ki Wila dan Ki
Wuragil… membuat rakit dari potongan bambu… !!! Akhirnya mereka berempat
menaiki rakit… dan dengan masing-masing memegang bambu… didoronglaagh
rakit itu… !!! Ki Agengn Banyubiru… trenyuuuh melihat Joko Tingkir yang
bersungguh-sungguh… menjemput wahyu… dan matanya terlihat berkaca-kaca…
dikarenakan ia teringat akan Ki Ageng Pengging… yang sudah menjadi
takdirnya… harus meninggal ditengah hiruk-pikuk politik kerajaan …!!!
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jangan lupa tinggalkan jejak anda disini, mohon jangan memberi spam/sejenisnya. blog ini hanya sebuah coretan kecil saya. Semoga bisa membantu.