Cerita rakyat dapat dipandang sebagai kebudayaan lisan karena keberadaan cerita rakyat tersebut melalui bentuk pewarisan budaya secara turun temurun, disebarkan secara lisan dan mempunyai varian-varian yang dalam beberapa hal mempunyai perbedaan.
Legenda adalah salah satu cerita rakyat yang menceritakan asal-usul daerah
Siapa yang tak kenal dengan nama kota yang satu ini, kota metropolitan 2. SUROBOYO...begitu akrab ditelinga kita warga jatim dan seluruh pelosok negri...sampai-sampai suporter sepak bola dari kota ini (persebaya) menjuluki dengan nama BAJUL IJO (Buaya Ijo), sangar C...tapi siapa sangka nama yang begitu populer ini (suroboyo) diambil dari nama 2 mahluk yang sedang bertarung.
Taukah anda, sejarah sering diputar balikkan, / banyak sekali varian-varian yang berbeda yang mengatakan A I U E O....bukan mengada-ada tapi disini sejarah akan dibuka.
Dahulu ada 2 orang yang sakti mandraguna...koyo opo wae rex hihihihi...mereka dari satu peguruan, tapi diantara mereka tidak saling mengetahui bahwa mereka satu guru, guru mereka adalah EMPU SUPO, (yang membuat keris tanpa di palu...melainkan diplurut menngunakan tangan. Wou....!!!) kedua orang tersebut bernana GAJAH BELANG & JOKO KUCIR. Joko Kucir Berasal dari suatu daerah yang bernama MEJERO yang terletak di Desa Sendang Agung Kec Paciran Lamongan. Sedangkan Gajah Belang berasal dari desa GUNUNG LANGGAR blimbing Lamongan
Kenapa mereka bertarung???
Menurut yang penulis ketahui, mereka memperebutkan seorang wanita yang sangat cantik jelita, tidak akan pernah habis dimakan waktu, dari tahun ketahun kecantikannya terkenal kemana mana. Seluruh kesatria/orang-orang sakti seluh pelosok negri ingin menikah dengannnya.Tidak juga berwajah cantik jelita, tapi beliau juga (mbok rondo dadapan) kesaktiannya tak terkalahkan, Nama wanita tersebut MBOK RONDO DADAPAN (rondo kok cantik???) yang juga berasal dari Desa Dadapan Kec. Solokuro Lamongan. Salah satu contoh, Pernah suatu ketika Mbok Rondo Dadapan ini membakar damen (batang padi) yang sangat banyak di sawahnya (ladangnya) beliau bersabda / mengucapkan satu kalimat (nangndi wae awu iki mabur, senajan awu iku sak titik, yo iku tanahku) dimana saja abu ini terbang meskipun jatuhnya abu itu satu titik ya itu menjadi tanahku. Menurut cerita satu titik abu yang jatuh sama dengan 1 hektar, dan tanah yang kejatuhan abu tersebut sangat angker. Rata-rata tanah yang angker sekarang milik mbok rondo dadapan, Oleh sebab itu banyak tanah yang sampai saat ini gak jelas pemiliknya, karena tanah tersebut angker. Hebat ga…sampai sekarang banyak sekali terdapat tanah mbok rondo dadapan, hampir diseluruh pulau jawa dan sekitarnya.
Selama berbulan bulan Gajah belang dan Joko Kucir bertarung habis-habisan, hampir mengilingi pulau jawa ini pertarungan mereka berdua. Dan tiap bertarung disuatu daerah apa yang mereka lakukan slalu dijadikan nama daerah tersebut, seperti Gresik, Sido Kelar, Sido Rame, Mbulu Tigo, Bongkawak dan masih banyak lagi.
Sampai akhirnya mereka bertarung disuatu tempat yang berubah menjadi Iwak Suro & Bajul ijo (Ikan Hiu & Buaya Hijau) Joko Kucir Menjadi Ikan Hiu dan Gajah Belang Menjadi bajul Ijo akhirnya dinamakanlah tempat tersebut yang menjadi Ibukota Prop Jatim Surabaya, dan belum habis sampai disitu. Pertarungan mereka berakhir di di desa Bongkawak kec Laren Lamongan, pertarungan mereka disitu merupakan pertarungan terakhir mereka berdua….Sebab mereka berdua sama-sama meninggal. Dan tidak mendapatkan apa yang mereka rebutkan.
Cerita ini, banyak sekali hikmahnya…jadi buat kita jangan meniru apa yang Joko Kucir & Gajah Belang Lakukan…memperebutkan apa yang seharusnya tidak dilakukan. Sampai mengakibatkan hilanya nyawa…..Astaghfirullah hal adzim..….
Cerita ini dari mulut kemulut, penulis hanya menyampaikan, apabila ada yang salah. mohon dikoreksi. terimakasih
Jangan lupa tinggalkan jejak anda disini, mohon jangan memberi spam/sejenisnya. blog ini hanya sebuah coretan kecil saya. Semoga bisa membantu.