
Para pendatang ini, berusaha menanamkan pengaruhnya di wilayah pesisir, tetapi hanya sedikit yang dapat menyentuh daerah pedalaman karena terhalang oleh deretan pegunungan terjal tidak beraturan. Kini bagian dalam Flores sudah lebih mudah dicapai dengan adanya jalan yang naik-turun yang membelah gunung dan berkelok-kelok.

Untuk melihat pedalaman Flores kita dapat memulai perjalanan dari Labuan Bajo. Kota kecil yang dulunya merupakan pemukiman nelayan ini sekarang berkembang menjadi tempat wisata karena berfungsi sebagai pintu gerbang utama menuju Pulau Komodo. Berbagai fasilitas akomodasi dan restoran tersedia cukup lengkap di kota ini.
Di samping itu, Labuan Bajo juga dapat dicapai dengan menggunakan alat transportasi penerbangan dari Denpasar. Setelah mengunjungi pulau Komodo, sebagian wisatawan, terutama wisatawan dari Eropa, melanjutkan kegiatan dengan menjelajahi pedalaman Flores.
Ruteng merupakan daerah tujuan pertama yang dapat ditempuh sekitar 4 jam melalui perjalanan darat dari Labuan Bajo. Kota yang didominasi oleh suku Manggarai ini berada di pusat kawasan Manggarai, pada kaki gunung dengan hamparan persawahan di sekelilingnya.
Tidak jauh dari Ruteng wisatawan dapat mengunjungi perkampungan tradisional dengan rumah adatnya yang unik dan melihat suasana indah dan alami di Danau Ranamese. Setelah bermalam di sebuah hotel kecil di Ruteng, pada pagi hari wisatawan dapat mendaki Gunung Poco Ranaka (2.140 meter) dengan menggunakan kendaraan bermotor, sambil menikmati pemandangan spektakuler.

Persinggahan berikutnya adalah Bajawa dengan jarak tempuh 5 jam perjalanan dari Ruteng. Kota berudara sejuk ini, berada pada ketinggian 1.100 meter di atas permukaan laut, dikelilingi oleh gunung-gunung api. Bajawa merupakan pusat dari kawasan Ngada yang dihuni oleh suku Ngada, salah satu suku paling tradisional di Flores.
Banyak kampung-kampung tradisional yang dapat dijumpai di sini, diantaranya adalah kampung Bena. Kampung yang berlokasi tidak jauh di Bajawa ini masih memiliki rumah-rumah tradisional lengkap dengan bebatuan megalitnya. Selain itu barang kerajinan tenun ikat menarik dan unik juga dapat diperoleh di Bena. Banyak wisatawan Eropa yang mengunjungi tempat ini sehingga fasilitas akomodasi dan restoran tersedia cukup baik di Bajawa.
Jika ingin selingan untuk melihat pantai pasir putih maka Riung adalah tempatnya. Hanya 2,5 jam perjalanan dari Bajawa, wisatawan dapat bermalam di kota kecil di pesisir utara Flores ini. Berbagai aktivitas dapat dilakukan di sini seperti berperahu menikmati keindahan pulau-pulau kecil, mengamati kawanan kalong atau ber-snorkeling melihat keindahan terumbu karang.

Penjelajahan di pulau Flores Ini berakhir di kota terbesar di pulau Ini yaitu Maumere yang dapat dicapai sekitar 4 jam dari Moni. Di kota ini, para wisatawan dapat bersentuhan kembali dengan dunia modern, sebelum akhirnya terbang pulang menuju ke Bali.
Sumber: Majalah ASRI
Peta Lokasi :
JavaScript must be enabled in order for you to use Google Maps.
However, it seems JavaScript is either disabled or not supported by your browser.
To view Google Maps, enable JavaScript by changing your browser options, and then try again.
Map data ©2010 Tele Atlas -
Jangan lupa tinggalkan jejak anda disini, mohon jangan memberi spam/sejenisnya. blog ini hanya sebuah coretan kecil saya. Semoga bisa membantu.