BumiSholawat

Sebuah Coretan Hitam Putih Putra Lamongan

Lapax Theme
MagaZimple Theme

Legenda Asal Usul Gajah Mada dari Lamongan PartII

Diposting oleh On 16.49 with No comments

Desa Cancing – Gunung Ratu terletak di ketinggian sekitar 700 meter di atas permukaan laut, berada di wilayah Kecamatan Ngimbang, Lamongan. Secara Geografis, daerah tersebut berbatasan dengan Kabupaten Jombang dan Mojokerto (tempat pusat kerajaan Majapahit). Saya sedikit banyak mendengar cerita rakyat tentang Gajah Mada. Beberapa diantaranya Tersingkirnya Dewi Andongsari (Ibu Gajah Mada) dari Keraton Majapahit, Peristiwa Kucing dan Ular, Tempat Joko Modo (Gajah Mada) mengembala kerbau (angon kebo), dan beberapa kisah
Foto : Tanda Petunjuk ke Gunung Ratu
 masa kecil Joko Modo. dulu, lebih dari 20 tahun yang lalu, selain menggembala sapi dan cari kayu bakar, penulis sering ikut kegiatan Pramuka. Yang paling berkesan ialah saat Penjelajahan. Sekali waktu, rute penjelajahan yaitu Desa Sekidang, Jegreg, Plapak dan Cancing (Gunung Ratu).Untuk menuju ke makam tersebut, harus melewati tangga undakan. Saat itu, saya dan beberapa teman menghitung berapa undakan yang  dilewati. Hasilnya, bervariasi.Sampai di atas, saya melihat makam Dewi Andongsari kelihatan sering diziarahi orang, nampak dari banyaknya taburan bunga. Hal yang sama juga nampak ditempat Kucing dikubur—yang ditandai dengan bongkahan batu.Menurut cerita yang beredar, situs pemakaman tersebut sering disalahgunakan, misal mencari ilmu atau juga ngalap berkah Kondisi pemakaman saat ini, jelas jauh berbeda. Lokasi tersebut sudah direhab oleh Pemkab Lamongan dan difungsikan sebagai Peninggalan Situs Bersejarah sekaligus tempat Wisata Sejarah. Setiap hari tempat tersebut dikelola dan dirawat oleh Mbah Sulaiman, seorang juru kunci dari Makam tersebut.

Menurut Mbah Sulaiman inilah bukti fisik akan keberadaan asal usul Gajah Mada. Gunung atau biasa juga disebut bukit Ratu, dulunya merupakan petilasan dari Dewi Andong Sari yang diusir dari Majapahit karena iri hati dari permaisuri Dara Petak dan Dara Jingga karena dikhawatirkan memiliki seorang putra. Di bukit inilah tempat Dewi Andongsari menjalani hari-harinya sampai akhirnya melahirkan Joko Modo (Gajah Mada).

Kisah berawal ketika pada suatu hari Desa Cancing kedatangan sekelompok prajurit Majapahit yang sedang mengiringkan istri selir Raden Wijaya yang sedang mengandung. Sekelompok prajurit tersebut mendapat tugas rahasia untuk menyingkirkan (mungkin membunuh) Dewi Andong Sari, tapi karena suatu hal Dewi Andong Sari tidak dibunuh melainkan hanya disembunyikan di desa Cancing yang terletak di dalam hutan jauh dari pusat pemerintahan majapahit (± 35 km arah barat laut dari Trowulan). Jalur desa tersebut dekat dengan jalur perjalanan Majapahit-Kadipaten Tuban.
Foto : Jalan ke gunung ratu cancing
 Saat itu, desa tersebut dipimpin oleh Ki Gede  Sidowayah yang juga mempunyai keahlian membuat senjata pusaka (Mpu). Setelah usia kandungan cukup maka lahirlah bayi laki-laki, tapi sayang Dewi Andong Sari tidak berumur panjang. Pada saat putranya masih kecil ia meninggal dunia dan dimakamkan di tempat tersembunyi yaitu di atas bukit dan di tengah rimbunnya hutan.Bukit itulah yang kemudian lebih dikenal dengan nama Gunung Ratu.

Pernah pada suatu ketika, saat Gajah Mada masih bayi, Dewi Andongsari turun dari bukit hendak mengambil air di telaga (sendang) yang terletak di bawah bukit. Gajah Mada ditinggal sendirian, hanya ditemani kucing setia milik Dewi Andongsari. Pada saat itulah seekor ular hendak mematok Gajah Mada. Kucing milik Dewi Andongsari menghalanginya sehingga terjadi perkelahian. Si kucing berhasil menggigit ular hingga mati. Beberapa saat kemudian, Dewi Andongsari datang dan langsung melihat kucing yang mulutnya penuh darah. Dewi Andongsari menyangka bahwa kucing tersebut telah menggigit Gajah Mada. Kucing itu pun kemudian dia pukul. Tapi Dewi Andongsari pun kemudian tersadar ketika tak jauh dari bayinya, terlihat bangkai ular. Dewi Andongsari menyesal bukan main, apalagi tak lama kemudian kucing itupun mati.Sampai sekarang keberadaan telaga tersebut masih ada, demikian juga dengan tempat dikuburkannya kucing tersebut.

Bersambung PartIII
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

Jangan lupa tinggalkan jejak anda disini, mohon jangan memberi spam/sejenisnya. blog ini hanya sebuah coretan kecil saya. Semoga bisa membantu.

WPDealer 728x90